Selasa, 23 Maret 2010

Sejarah Pasar Modal

Sejarah Pasar Modal
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880.

Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua ke-empat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.

Zaman Penjajahan

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.

Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Vereniging voor de Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan.

Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.

Sedangkan Efek yang diperjual-belikan adalah saham dan obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan Pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.

Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.

Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co.

Perkembangan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 milyar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.

Perang Dunia II

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan Efek-nya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang.

Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga mengakibatkan banyak perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di Indonesia.

Dengan demikian, dapat dikatakan, pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya aktivitas pasar modal pada zaman penjajahan Belanda

Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah

Pengertian pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah (PUAS) diatur dalam Pasal 1 butir4
Peraturan Bank Indonesia (selanjutnya ditulis PBI) Nomor 7/26/PBI/2005 tentang perubahan atas PBI No.
2/8/PBI/2000 tentang PUAS adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta pasar
berdasarkan prinsip mudharabah. Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dan untuk
melakukan kegiatan usaha guna memperoleh keuntungan dan keuntungan tersebut akan dibagikan kepada kedua
belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Pengertian lain terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Nomor 37/DSN-MUI/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 Masehi atau 16 Sya’ban 1423 Hijriyah, menyebutkan bahwa
PUAS adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar peserta pasar berdasarkan prinsip-prinsip
syariah. PUAS merupakan salah satu sarana perangkat dan piranti yang memudahkan bank syariah untuk
berinteraksi dengan bank syariah lain atau unit usaha syariah Bank Konvensional.

PUAS menggunakan piranti Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA) yang berjangka waktu
maksimum 90 hari. Menurut Pasal 1 butir 6 PBI No. 2/8/PBI/2000, IMA adalah sertifikat yang digunakan
sebagai sarana untuk mendapatkan dana dengan prinsip mudharabah. IMA hanya diterbitkan oleh Kantor Pusat
Bank Syariah atau Unit usaha Syariah Bank Konvensional.

Ada persamaan dan perbedaan antara Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip syariah (PUAS) dan
Pasar Uang Antarbank Konvensional (PUAB). Persamaannya yaitu :
1.Keduanya merupakan instrumen likuiditas yang fungsinya memudahkan perbankan yang mengalami kesulitan
likuiditas, baik berupa kekurangan maupun kelebihan likuiditas;
2.Keduanya memiliki jangka waktu paling lama 90 hari atau merupakan jenis investasi jangka pendek;
3.Pembayaran dapat dilakukan dengan nota kredit melalui kliring atau bilyet giro Bank Indonesia atau
transfer dana secara elektronis.

Sedangkan perbedaannya yaitu :
1.PUAS tidak mendasarkan transaksinya pada suku bunga melainkan pada pola bagi hasil, sedangkan PUAB
seluruhnya mendasarkan transaksinya pada suku bunga;
2.Peserta PUAS meliputi bank syariah dan Bank Konvensional, sedangkan peserta PUAB hanya Bank
Konvensional;
3.Peranti yang digunakan dalam PUAS adalah sertifikat IMA, sedangkan peranti yang umum digunakan dalam
PUAB adalah promes atau promisary notes;
4.Sertifikat IMA sebagai piranti utama PUAS hanya dapat dialihkan 1 kali, sedangkan terhadap promes dapat
dipindahtangankan berulang kali selama belum jatuh tempo;
5.Dalam perhitungan imbalan peranti utama PUAS tidak mengikutkan sama sekali komponen bunga. Di lain
pihak bunga merupakan komponen utama perhitungan imbalan dalam PUAB;
6.Risiko yang timbul dari aktivitas transaksi pada PUAS relatif jauh lebih kecil daripada risiko
transaksi PUAB;
7.Sertifikat IMA sebagai peranti utama PUAS diterbitkan sebagai tanda bukti penyertaan dalam suatu proyek
investasi, oleh karena itu hanya dapat dipindahtangankan satu kali, sedangkan promes merupakan suatu
negotiable instrument dimana para pihak tidak dibatasi dalam menegosiasikannya hingga waktu jatuh tempo berakhir.

Berikut ini adalah tabel perbedaan antara PUAS dan PUAB:

Tabel 21
Perbedaan antara PUAS dan PUAB
Besarnya imbalan sertifikat IMA yang dibayarkan pada awal bulan dihitung atas dasar tingkat realisasi
imbalan deposito investasi mudharabah pada bank penerbit sebelum didistribusikan sesuai jangka waktu
penanaman. Rumus perhitungan besarnya imbalan Sertifikat IMA adalah sebagai berikut :

X = P x R x t/360 x k

Keterangan :
X = Besarnya imbalan yang diberikan kepada bank penanam dana
P = Nilai nominal investasi
R = Tingkat realisasi imbalan Deposito Investasi Mudharabah
t = Jangka waktu investasi
k = Nisbah bagi hasil untuk bank penanam dana
Sub Konten Lainnya
Sistem Hukum Islam
Hukum Ekonomi Islam
Perbankan Syariah
Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI)
Asuransi Syariah
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah II
Operasional Bank Syariah
Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi Bank Syariah (FPJPS)
Pembinaan dan Pengawasan Bank Syariah

Pengertian Asuransi Dan Sejarah Asuransi

Pengertian Asuransi

Hidup penuh dengan risiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh karena itulah kita perlu memahami tentang asuransi. Beberapa kejadian alam yang terjadi pada tahun-tahun belakangan ini dan memakan banyak korban, baik korban jiwa maupun harta, seperti mengingatkan kita akan perlunya asuransi. Bagi setiap anggota masyarakat termasuk dunia usaha, resiko untuk mengalami ketidakberuntungan (misfortune) seperti ini selalu ada (Kamaluddin:2003). Dalam rangka mengatasi kerugian yang timbul, manusia mengembangkan mekanisme yang saat ini kita kenal sebagai asuransi.

Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya (Morton:1999).

Pada dasarnya, polis asuransi adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian yang sah antara penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran (premi) tertentu dari tertanggung.



Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Agar suatu kerugian potensial (yang mungkin terjadi) dapat diasuransikan (insurable) maka harus memiliki karakteristik: 1) terjadinya kerugian mengandung ketidakpastian, 2) kerugian harus dibatasi, 3) kerugian harus signifikan, 4) rasio kerugian dapat terprediksi dan 5) kerugian tidak bersifat katastropis (bencana) bagi penanggung.

Timbul pertanyaan; kematian adalah sesuatu yang pasti, mengapa bisa diasuransikan? Meski merupakan sesuatu yang mengandung kepastian, namun kapan tepatnya saat kematian seseorang berada diluar kendali orang tsb. Sehingga saat terjadinya peristiwa kematian yang betul-betul mengandung ketidakpastian inilah yang menyebabkannya insurable.

Ada dua bentuk perjanjian dalam menetapkan jumlah pembayaran pada saat jatuh tempo asuransi yaitu: kontrak nilai (valued contract) dan kontrak indemnitas (contract of indemnity). Kontrak nilai adalah perjanjian dimana jumlah pembayarannya telah ditetapkan dimuka. Misal, nilai Uang Pertanggungan (UP) pada asuransi jiwa. Kontrak indemnitas adalah perjanjian yang jumlah santunannya didasarkan atas jumlah kerugian finansial yang sesungguhnya. Misal, biaya perawatan rumah sakit.

Dalam hal perusahaan asuransi berusaha menekan kemungkinan kerugian yang fatal/besar, maka dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi lain. Hal ini disebut reasuransi; perusahaan yang menerima reasuransi dinamakan reasuradur.

Selain kelima karakteristik diatas, sebelum dapat diasuransikan, maka perusahaan asuransi harus mempertimbangkan insurable interest dan anti seleksi. Insurable interest berkaitan dengan hubungan antara tertanggung dengan penerima santunan/manfaat – dalam hal terjadi kerugian potensial. Contoh, perusahaan asuransi tidak akan menjual polis asuransi kebakaran kepada pihak selain pemilik gedung yang diasuransikan. Insurable interest dlm contoh ini adalah kepemilikan thd sesuatu yang diasuransikan. Begitu pula hubungan keluarga, keterkaitan financial yang beralasan, juga merupakan bentuk insurable interest. Yang dimaksud anti seleksi (kontra seleksi) mengacu pada adanya kecenderungan lebih besar untuk ikut asuransi karena memiliki tingkat resiko diatas rata-rata. Contoh, orang yang memiliki catatan kesehatan buruk atau resiko pekerjaan berbahaya cenderung mau membeli asuransi. Untuk mengurangi akibat anti seleksi, perusahaan asuransi harus dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi potensi resiko atau kerugian. Proses identifikasi dan klasifikasi tingkat resiko itu disebut underwriting atau seleksi resiko. Namun bukan berarti anti seleksi menyebabkan pengajuan asuransinya ditolak, karena bagi tertanggung dengan resiko kerugian diatas rata-rata dapat dikenakan premi sub standar (premi khusus) disebabkan resikonya sub standar (resiko khusus) kecuali jika kemungkinan kerugiannya jauh lebih tinggi, mungkin permohonan asuransinya ditolak.

Sejarah Asuransi

Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan.

Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan (transfer) resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. Definisi resiko disini adalah ketidakpastian terjadi atau tidaknya suatu kerugian (the uncertainty of loss).

Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan Jepang.

Kebutuhan Jaminan yang Dapat Dipenuhi oleh Asuransi Jiwa

1) Kebutuhan Pribadi, meliputi: penyediaan biaya-biaya hidup final seperti biaya yang berkaitan dengan kematian, biaya pembayaran tagihan berupa hutang atau pinjaman yang harus dilunasi; tunjangan keluarga; biaya pendidikan; dan uang pensiun. Selain itu, polis asuransi jiwa yang memiliki nilai tunai dapat digunakan sebagai tabungan maupun investasi.

2) Kebutuhan Bisnis, seperti: insurance on key persons (asuransi untuk orang-orang penting dalam perusahaan); insurance on business owners (asuransi untuk pemilik bisnis); employee benefit (kesejahteraan karyawan) contohnya asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan.

Minggu, 14 Maret 2010

KALIMAT DEDUKSI SECARA TIDAK LANGSUNG

Kalimat deduksi secara tidak langsung :
A. Silogisme kategorial
Contoh :
• Semua mamalia adalah melahirkan
Hiu adalah melahirkan
Jadi, hiu melahirkan

B. Silogisme hipotesa
Contoh :
• Jika kita belajar kita pintar
Kita belajar
Jadi, kita pintar

C. Silogisme alternative
Contoh :
• Radi adalah seorang pekerja atau pemalas
Radi seorang pekerja
Jadi, radi bukan pemalas




D. Entimen
Contoh :
• Semua hewan yang hidup di dua alam adalah melata
Buaya hewan hidup di dua alam
Jadi, buaya hewan melata
Buaya hewan melata karena buaya hidup di dua alam

E. Rantai deduksi
Contoh :
• Semua pelajar adalah pintar
Radi adalah pintar
Jadi, radi adalah pintar
Sarjana juga pintar
Miracle juga pintar
Cinta juga pintar
Jadi, cinta dan miracle adalah pintar
Diposkan oleh Rani's Blog di 06:55
0 komentar:

Poskan Komentar

KALIMAT DEDUKSI SECARA TIDAK LANGSUNG

Kalimat deduksi secara tidak langsung :
A. Silogisme kategorial
Contoh :
• Semua mamalia adalah melahirkan
Hiu adalah melahirkan
Jadi, hiu melahirkan

B. Silogisme hipotesa
Contoh :
• Jika kita belajar kita pintar
Kita belajar
Jadi, kita pintar

C. Silogisme alternative
Contoh :
• Radi adalah seorang pekerja atau pemalas
Radi seorang pekerja
Jadi, radi bukan pemalas




D. Entimen
Contoh :
• Semua hewan yang hidup di dua alam adalah melata
Buaya hewan hidup di dua alam
Jadi, buaya hewan melata
Buaya hewan melata karena buaya hidup di dua alam

E. Rantai deduksi
Contoh :
• Semua pelajar adalah pintar
Radi adalah pintar
Jadi, radi adalah pintar
Sarjana juga pintar
Miracle juga pintar
Cinta juga pintar
Jadi, cinta dan miracle adalah pintar
Diposkan oleh Rani's Blog di 06:55
0 komentar:

Poskan Komentar

Kamis, 11 Maret 2010

kalimat deduksi secara langsung dan tidak langsung

Kalimat deduksi secara langsung :
A. Semua S adalah P
Sebagian P adalah S
Contoh :
• Semua reptile adalah melata
Sebagian yang melata adalah reptile
• Semua perempuan adalah melahirkan
Sebagian yang perempuan adalah melahirkan

B. Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh :
• Tidak semua jantan adalah betina
Tidak semua betina adalah jantan
• Tidak semua orang adalah yang menyukai nasi
Tidak semua yang menyukai nasi adalah orang

C. Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah tak P
Contoh :
• Semua laki-laki adalah jantan
Tidak satupun laki-laki adalah tak jantan
• Semua perempuan adalah feminism
Tidak satupun perempuan adalah tak feminism

D. Tidak satupun S adalah P
Semua S adalah tak P
Contoh :
• Tidak satupun anak kecil adalah nakal
Semua anak kecil adalah tak nakal
• Tidak satupun laki-laki adalah lemah
Semua laki-laki adalah tak lemah




E. Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah tak P
Tidak satupun tak P adalah S
Contoh :
• Semua tumor adalah ganas
Tidak satupun tumor yang tidak ganas
Tidak satupun yang tidak ganas adalah tumor
• Semua rakyat Indonesia adalah menyukai masakan Indonesia
Tidak satupun rakyat Indonesia adalah tak menyukai masakan Indonesia
Tidak satupun yang tidak menyukai masakan Indonesia adalah rakyat Indonesia


Kalimat deduksi secara tidak langsung :
A. Silogisme kategorial
Contoh :
• Semua mamalia adalah melahirkan
Hiu adalah melahirkan
Jadi, hiu melahirkan

B. Silogisme hipotesa
Contoh :
• Jika kita belajar kita pintar
Kita belajar
Jadi, kita pintar

C. Silogisme alternative
Contoh :
• Radi adalah seorang pekerja atau pemalas
Radi seorang pekerja
Jadi, radi bukan pemalas




D. Entimen
Contoh :
• Semua hewan yang hidup di dua alam adalah melata
Buaya hewan hidup di dua alam
Jadi, buaya hewan melata
Buaya hewan melata karena buaya hidup di dua alam

E. Rantai deduksi
Contoh :
• Semua pelajar adalah pintar
Radi adalah pintar
Jadi, radi adalah pintar
Sarjana juga pintar
Miracle juga pintar
Cinta juga pintar
Jadi, cinta dan miracle adalah pintar

Selasa, 09 Maret 2010

kliring

KLIRING
AKUNTANSI KLIRING

• PENGERTIAN KLIRING
• PESERTA KLIRING
• WARKAT / NOTA KLIRING
• WARKAT / NOTA YANG BUKAN KLIRING
• JENIS – JENIS KLIRING
• MEKANISME KLIRING
• PROSEDUR AKUNTANSI KLIRING


Pengertian Kliring:
• Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
• Lalu lintas pembayaran giral adalah, suatu proses kegiatan bayar membayar dengan waktat atau nota kliring, yang dilakukan dengan cara saling memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun untuk keuntungan nasabah ybs.
• Giral adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.




Peserta Kliring:
Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam :
• Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat memperhitungkan warkat atau notanya secara langsung dengan B I atau melalui PT Trans Warkat sebagai perantara dengan B I.
Contoh : Bank Retail, Bank Devisa

• Peserta tidak langsung, yaitu : bank-bank yang belum terdaftar sebagai peserta kliring akan tetapi mengikuti kegiatan kliring melaui bank yang telah terdaftar sebagai peserta kliring.
Contoh : BPR



Warkat / Nota kliring
• Adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti :
– cek,
– bilyet giro,
– wesel bank untuk trasfer atau wesel unjuk,
– bukti-bukti penerimaan transfer dari bank-bank,
– nota kredit, dan
– surat-surat lainnya yang disetujui oleh penyelenggara ( B I )



• Syarat-syarat warkat yang dapat dikliringkan :
– Ber valuta Rupiah
– Bernilai nominal penuh
– Telah jatuh tempo pada saat dikliringkan dan
– Telah dibubuhi cap kliring


• Jenis – jenis warkat kliring :
– Warkat debet keluar, yaitu : warkat bank lain yang disetorkan oleh nasabah sendiri untuk keuntungan rekening nasabah yang bersangkutan.
Contoh :
Ndari nasabah bank Permata Semarang menerima pembayaran dari Sigit nasasbah bank Niaga Semarang berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Ndari ke bank Permata, maka cek tersebut dapat dikatakan sebagai warkat debet keluar.

– Warkat debet masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh suatu bank dari bank lain melalui B I atas warkat atau cek bank sendiri yang ditarik oleh nasabah sendiri dan atas beban nasabah yang bersangkutan.
Contoh :
Bila bank Permata Semarang menerima cek dari bank Niaga Semarang atas cek yang telah ditarik Andi nasabah sendiri, maka cek tersebut merupakan warkat debet masuk bagi bank Permata.



• Warkat kredit keluar, yaitu :
warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah bank lain pada bank lain.
Bank yang menyerahkan warkat tersebut akan mengkreditkan rekening giro BI dan mendebet giro nasabah.

• Warkat kredit masuk, yaitu :
warkat yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan rekening nasabah bank tersebut.
Bank yang menerima warkat tersebut akan mendebit rekening giro B I dan mengkredit giro nasabah.

Warkat yang bukan kliring
• Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat kliring.
• Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan penyelesaian saldo negatif atau saldo debet.
• Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta kepada kantor-kantor cabangnya yang lain.
• Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan kebutuhan.






Jenis-Jenis Kliring :
• Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh B I.
• Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang ditentukan).
• Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari sauatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.

PERTEMUAN KLIRING
Kliring yang dilaksanakan tidak melalui Automated Clearing House, pertemuan kliring biasanya dilakukan sebanyak dua kali.
Pertama kali bertemu , bank-bank yang terlibat dalam transaksi kliring akan saling menyerahkan warkat.
Pada pertemuan kedua , bank peserta kliring akan saling mengembalikan warkat apabila terjadi penolakan.
Waktu pertemuan kliring biasanya diatur sebagai berikut :
Senin sampai dengan Jumat:
Kliring I : Pukul 10.30 – 14.30
Kliring II : Pukul 13.00 – 14.00
Sabtu :
Kliring I : Pukul 10.00 – 11.00
Kliring II : Pukul 12.00 – 13.00


Pembukuan Transaksi Kliring :
Kasus : Kembali ke ilustrasi kliring.
Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega
Kedua bank akan mencatat transaksi kliring tersebut sbb.
Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I.

Pada bank ABC – cabang Jakarta
Pada saat terima warkat dari Tn. Sigit untuk disetorkan ke (menambah) rekening giro Ny. Dita.
D : Kliring Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Rek. Ny. Dita Rp. 30.000.000,-
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Kliring.
D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
K : Kliring Rp. 30.000.000,-

Pada bank Omega – cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Sigit) akan membebankan rekening Tn. Sigit dengan jurnal sbb :
D : Giro – Rek. Tn. Sigit Rp. 30.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
Bang Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.

Apabila Tyas seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta menyerahkan sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank untuk diserahakan kepada Grace, salah seorang nasabah bank Lippo cabang Jakarta, oleh kedua bank akan dibukukan sebagai berikut :


Pada bank Omega cabang Jakarta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari Tyas, akan dibukukan sebagai berikut :
D : Giro - Rek. Tyas Rp. 50.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 50.000.000,-

Pada bank Lippo cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Grace, dibukukan sbb. :
D : B I – Giro Rp. 50.000.000,-
K : Giro - Rek. Grace Rp. 50.000.000,-



NERACA KLIRING
Pada akhir hari kliring, akan dibuatkan neraca kliring sebagai laporan akhir transaksi kliring.
Apabila dalam pembukuan transaksi kliring, bank Omega selalu mempergunakan rekening sementara kliring dan pendebetan atau pengkreditan rekening giro pada B I dilaksanakan pada akhir hari kliring, untuk mengetahui apakah bank menang atau kalah klring, maka kekalahan kliring diatas akan dibukukan sebagai berikut :
D : Kliring Rp. 80.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 80.000.000,-
Dilihat dari sudut B I, tidak akan terdapat selisih pendebetan maupun pengkreditan rekening giro masing-masing bank peserta kliring.





Selanjutnya untuk mencatat transaksi hasil kliring diatas, oleh B I akan dibukukan sbb. :
D : Giro – Bank Omega Rp. 80.000.000,-
K : Giro – Bank ABC Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Bank Lippo Rp. 50.000.000,-
Melalui kalah atau menang kliring ini, oleh B I akan dipantau saldo minimum dari Reserve Reqiurement.
Bila suatu bank reserve requirement-nya lebih rendah dari pada apa yang seharusnya dipelihara, maka kepada bank yang tidak memenuhi persyaratan tersebut akan dikenakan denda oleh B I.
Yang dimaksud dengan kliring otomatis adalah :Terjadinya pertukaran data secara elektronik melalui pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformat terlebih dahulu.
Selain itu, pemrosesan elektronik juga melibatkan pengiriman media penyimpanan data komputer. Media ini merupakan media utama untuk transaksi kliring dengan otomatis, atau lazim dikenal dengan Automatic Clearing House (ACH).
Dalam pemrosesan data secara elektronik ini, mesin akan membaca Magnetic Ink Character Recognition, atau MICR pada setiap lembar cek nasabah.

Transaksi kliring otomatis dapat dipecah menjadi dua jenis :
• Transaksi local (intraregional), bank penarik mempersiapkan seluruh warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring.
• Transaksi antar daerah (interregional), bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses lebih lanjut.

Minggu, 21 Februari 2010

5 artikel penalaran

5 Artikel Penalaran :

Artikel 1.
Kebanjiran, SMA 8 Jakarta Bakal Direlokasi
JAKARTA, KOMPAS.com - SMA Negeri 8 yang berlokasi di Bukitduri, Jakarta Selatan, akan direlokasi karena beberapa kali dilanda banjir. Dalam tiga tahun terakhir SMA unggulan itu beberapa kali didera luapan Sungai Ciliwung.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan, lokasi baru SMA 8 berada di kompleks superblok Rasuna Epicentrum. Pihaknya sudah membicarakan rencana pemindahan sekolah itu dengan PT Bakrie Land Development, pengembang Rasuna Epicentrum.
"Tinggal menunggu persetujuan gubernur untuk pemindahan SMA 8. Kami berharap tahun depan pemindahan dapat dilakukan," kata Taufik.
Pembangunan gedung SMA 8 yang baru, kata Taufik, akan dibayar oleh pengembang, seba gai bagian fasilitas sosial yang harus diserahkan ke pemerintah. Karena tidak ada penggunaan dana APBD, pembangunan sekolah itu dapat berlangsung kapanpun, sesuai target Dinas Pendidikan.
Direktur PT Bakrie Land Development Wawan Dwi Guratno membenarkan ada rencana pemindahan SMA 8 ke kawasannya. Pihaknya juga sedang menunggu persetujuan gubernur agar dapat segera membangun gedung sekolah yang baru.
"Kami mengalokasikan lahan seluas 7.000 meter persegi untuk kompleks pendidikan, dari TK sampai SMA, termasuk SMA 8. Semua gedung sekolah itu akan kami bangun dan akan diserahkan ke Pemprov DKI sebagai kewajiban penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum," kata Wawan.



Artikel 2.
Dua Modus Hampiri Kesimpulan Akhir Pansus
JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi muda dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Andi Rahmat menilai ada dua modus yang perlu diwaspadai menjelang kesimpulan akhir Panitia Khusus Angket Kasus Century yang terjadi sekarang ini. Modus-modus ini menghampiri semua partai politik yang masuk dalam pansus Century. Demikian dikatakan Andi di Dokoen Coffee bersama aktifis yang tergabung dalam Petisi 28, Minggu (21/2/2010).

"Ada dua hal yang perlu diwaspadai. Pertama jangan sebutkan nama. Siapapun yang diminta tidak menyebutkan nama ini sudah modus. Kedua, tidak mau memberikan pandangannya, sembunyi-sembunyi. Itu juga modus," ujar Andi memberi kriteria.

Bukan itu saja, sambung Andi, masih ada ciri-ciri turunannya jika modus ini dijalankan. Seperti apakah itu? Katanya, partai politik kalau dimintai pendapatnya menjelang pandangan atau kesimpulan akhir memberikan jawaban mengambang masuk dalam kategori yang perlu diwaspadai. "Jadi kalau partai politk yang jawabannya mengambang itu lagi melakukan lobi," ujarnya.

Dikatakan Andi, lobi memang lumrah dalam dunia politik. Di negara maju semisal Amerika dan Inggris, lobi diatur dalam undang-undang dan mereka terbuka kepada publik soal posisinya dalam lobi itu, apakah pro liberalisme atau pro lainnya.

Tapi tidak demikian di Indonesia di mana lobi dilakukan di belakang meja. Karena itu kalaupun ada lobi harus terbuka pada publik. Jika tersembunyi maka yang terjadi adalah distorsi. Ia mencontohkan lobi-lobi yang sekarang terjadi sebaliknya tidak ada kaitannya. Karena itu, katanya, "Mereka yang melakukan lobi di belakang pintu tidak bertanggungjawab. Seharusnya setelah melakukan lobi kasih ke media."

Terkait lobi yang menyatakan tidak boleh ada penyebutan nama-nama yang terlibat dalam kebijakan tersebut, menurut Andi, hal itu sudah tidak berlaku lagi sekarang ini. "Dan itu bukan jiwa seorang pemimpin. Karena menjadi pemimpin ya harus disebut namanya. Kalau pemimpin tidak berani disebut namanya bukan pemimpin. Era seperti itu sudah berakhir," pungkasnya.



Artikel 3.
Orangutan, Tuan yang Pilu di Rumah Sendiri.
KETAPANG, KOMPAS.com - Area rimba gambut di hulu Sungai Sentap, Ketapang, Kalimantan Barat itu, ternyata tak hanya habitat orangutan, tetapi juga diduga bekas permukiman kuno kisaran ratusan tahun silam, menyimpan kekayaan budaya tak ternilai.

Yan Sukanda seorang etnomusikolog dan pengamat lingkungan menuturkan, setahun lalu di lokasi tersebut hutan primernya masih sangat baik. Bentuknya berupa tanah 'pematang' yang membujur memanjang. Panjang bujuran pematang diperkirakan sekitar 5 kilometer, dan lebarnya sekira 500 meter. Pematang ini berada sepanjang hutan di tanah gambut.

"Di tengahnya ditemukan kumpulan pecahan keramik, seperti mangkok, piring, dan mungkin tempayan. Daerah ini mungkin pernah jadi tempat pemukiman ratusan tahun lalu," ujar Yan.

Pohon tengkawang dan pohon asam lembawang banyak ditemui, menjulang tinggi dengan kerimbunan alami. Dua jenis pohon itu lekat sekali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pedalaman.

Tetapi, dua pekan lalu, ditemukan suasana yang telah berubah. Sejalur jumbo atau jalan as untuk proyek perkebunan sawit, telah melintangi area itu.

"Setahun lalu kami ke area itu, berjumpa induk orangutan muda. Belakangan, Pak Bosman (penggembala) yang tinggal di sekitar area memberitahu, orangutan itu kini sudah punya bayi. Sayangnya kami hanya menjumpai sarang mereka," tutur Yan yang mulai mengenal areal itu sejak 2003.

Setiap berkunjung ke hutan itu, Yan biasanya membawa serta beberapa murid, rekan-rekan pencinta alam, atau siapa pun yang punya kepedulian. Mereka membawa global positioning system (GPS) untuk menentukan titik koordinat hutan, maupun kamera video.

Dari pengamatan mereka, primata yang masih ada dan pernah ditemukan seperti orangutan (pongo pygmaeus), kelempiau (hylobates muelleri), bentangan (nasalis larvatus), kelasi, kera (macaca fascicularis), beruk, dan lutung.

Kini, lokasi itu dalam persiapan perkebunan kelapa sawit. Banyak warga masyarakat yang mulai berebut mengkapling tanahnya.

"Sebenarnya, tempat itu sangat damai. Aku dan teman-teman senang ke situ, bermalam di Camp Orut. Mengamati hewan primata terutama orangutan. Kami hanya volunteer yang melakukan pengamatan, mengampanyekan, dan menyerukan perlindungan lokasi itu," ujar Yan.

Untuk mendatangi tempat, mereka hanya bisa menggunakan sepeda motor. Saat hujan jalannya cukup licin.

Jika sedang tak beruntung, sosok orangutan hanya bisa terlihat samar di ketinggian pohon dan sela dedaunan rimbun. Sementara yang paling sering dijumpai yakni primate jenis kera, kelasi, dan lutung.



Artikel 4.
Anak – anak Papua Juga Memiliki Potensi
JAYAPURA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan PT Freeport Indonesia bekerja sama untuk menjaring potensi anak-anak Papua melalui kompetisi bertajuk "Menambang SDM Papua".

"'Menambang SDM Papua' merupakan program pemerintah daerah yang bertujuan menjaring dan menggali potensi anak-anak Papua di bidang sains," kata Gubernur Papua Barnabas Suebu setelah menandatangani surat keputusan kepanitiaan dengan pihak PT Freeport Indonesia.

Menurut dia, kompetisi tersebut bisa mendorong dan memotivasi anak-anak Papua untuk senantiasa belajar dan meningkatkan prestasi akademik mereka mulai di lingkungan sekolah masing-masing.

"Dengan kompetisi ini, potensi mereka akan semakin terasah sehingga akan terpilih anak-anak Papua dengan prestasi terbaik untuk selanjutnya berkompetisi di tingkat provinsi, kemudian nasional, bahkan internasional," ujar Gubernur Suebu.

Dia mengatakan, anak-anak Papua memiliki potensi kecerdasan di bidang ilmu pengetahuan yang cukup besar dan membanggakan. Hal itu terbukti dari upaya Profesor Yohanes Surya (fisikawan dan pembina Tim Olimpiade Fisika Indonesia) menemukan sejumlah anak-anak usia sekolah dasar di Kabupaten Tolikara yang memiliki potensi di bidang matematika.

Setelah mendapatkan pendidikan pelatihan dan bimbingan selama enam bulan, lanjut Gubernur Suebu, anak-anak yang mendiami daerah pegunungan Papua itu ternyata mampu menyelesaikan soal-soal matematika yang cukup rumit untuk usia mereka dalam waktu singkat.

"Jika terus diasah, kemampuan mereka akan terus meningkat dan akan lahir sumber daya manusia Papua yang berkualitas untuk membangun Papua pada masa yang akan datang," katanya.

Menambang SDM Papua tahun ini merupakan kegiatan yang kedua kali setelah penyelenggaraan tahun 2009.

Dalam kompetisi tersebut akan digelar olimpiade sains yang terdiri dari mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi serta pidato bahasa Inggris untuk siswa tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

Seleksi dari setiap kompetisi itu akan dimulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Para siswa yang berhasil meraih posisi terbaik di tingkat provinsi akan mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.

Untuk menyukseskan seluruh kegiatan tersebut, PT Freeport Indonesia ikut memberikan dukungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam membangun SDM Papua yang berkualitas.







Artikel 5.
RSUD dr.Soetomo Belajar Cangkok Hati ke Tiongkok
SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya mengirimkan sembilan dokter dan dua perawat ke China untuk belajar metode pencangkokan hati di Rumah Sakit Tianjin, Tiongkok.
"Metode pencangkokan hati ini membutuhkan teknologi tinggi sebagai salah satu upaya penanganan kanker hati yang saat ini sangat dibutuhkan," ujar Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Slamet Yuwono Riyadi saat di konfirmasi di Surabaya, Minggu (21/2/2010).
Menurut Slamet, dengan permasalahan pasien kanker hati seringkali mendapatkan stigma vonis mati karena sulitnya penanganan pada penyakit ini. Dengan pelatihan pencangkokan hati ini, kata Slamet, diharapkan harapan hidup para pasien kanker hati semakin tinggi.
Perlu diketahui, di Jatim telah terdata sekitar 800 anak-anak penderita kanker hati. Sedangkan, meski belum terdata, untuk penderita dewasa diperkirakan lebih tinggi jumlahnya karena faktor penyebabnya lebih banyak, seperti merokok, minum alkohol, dan minum kopi secara berlebihan.
Karena itu, lanjuta dia, untuk mengatasi permasalahan ini, sembilan dokter dan dua perawat akan dikirimkan ke Rumah Sakit Tianjin, Cina untuk belajar tentang pencangkokan hati. "Mereka akan dipandu salah satu ahli pencangkokan hati, yaitu Prof Shen Zhongyang," katanya.
Selanjutnya, setibanya kembali di Indonesia mereka langsung mempraktikkan metode tersebut dalam operasi pencangkokan hati di RSUD dr Soetomo pada pasien kanker hati asal Trenggalek, Jawa Timur Ramdhan Aldil Saputra (3).
Rencananya, operasi akan dipimpin langsung Prof Shen Zhongyang. "Kalau bisa, kami upayakan operasi tak hanya untuk satu pasien saja, karena kedatangan ahli pencangkokan hati asal Tiongkok ini tak setiap waktu," pungkasnya.

5 artikel argumentasi

5 Artikel Argumentasi :
Artikel 1.
Pesawat Garuda Dilengkapi System Hiburan Canggih
SEMARANG, KOMPAS.com - Garuda Indonesia meluncurkan pesawat barunya, yaitu Boeing 737-800 Next Generation, Minggu (21/2/2010) di Bandara Ahmad Yani Semarang. Pesawat ini melayani penerbangan rute Semarang-Jakarta.
General Manager PT Garuda Indonesia Cabang Semarang, Kokoh Ritonga, berharap pesawat berkapasitas 162 orang ini mampu memanjakan penumpangnya karena dilengkapi layar video di setiap bangku. Dengan fasilitas Audio Video on Demand, penumpang bisa memilih 25 pilihan film, 10 program TV, 35 pilihan album musik, dan 25 interaktif video games.
"Pesawat ini juga ditampilkan di Singapore Airshow beberapa waktu lalu," kata Kokoh. Garuda juga mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya maskapai di Asia yang memakai pesawat jenis ini dengan fasilitas hiburan tersebut.
Kokoh mengatakan, saat ini pesawat ini baru melayani dua dari 9 jadwal penerbangan untuk rute Semarang-Jakarta. Jadwal penerbangan pada pukul 9.20 dan 19.40.
Menurut Kokoh, hingga 2014, Garuda Indonesia menargetkan memiliki 90 pesawat jenis Boeing 737-800 NG ini. "Tahun ini, kami baru memiliki 23 unit," kata Kokoh.



Artikel 2.
Jam Tangan Ukuran Besar Bakal Ngetren
KOMPAS.com - Seperti biasa, tren arloji tahun ini akan ditentukan oleh dua pameran penting di Swiss: SIHH (Salon International de la Haute Horlogerie) 2010 yang telah berlangsung di Geneva, 18-22 Januari lalu, dan Baselworld 2010, 18-25 Maret mendatang di Basel. Namun, masalah tren tahun ini tampaknya menjadi urusan nomor dua setelah terjadi krisis moneter global sejak 2008.

Penjualan arloji mengalami penurunan akibat krisis moneter (krismon) global itu. Data memperlihatkan ekspor arloji Swiss turun dari 19 juta unit (2008) ke 14 juta unit (2009) dalam periode Januari-September. Ambil contoh merek terlaku di dunia saat ini, Rolex, yang nilai ekspornya turun 42,3 persen tahun 2009 menjadi hampir 3 miliar dollar AS.

Apalagi, harga eceran Rolex sejak 2006 sudah naik 13-20 persen, yang mengurangi drastis daya beli konsumen kelas menengah yang terkena imbas krismon global. Ambil contoh Rolex Steel Mariner yang laris manis, harga ecerannya sudah naik dari sekitar 1.000 dollar AS ke 6.000 dollar AS.

Untungnya, Asia sebagai pasar terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat diperkirakan mulai pulih tahun ini. Asia, dengan Hongkong sebagai pusatnya, menjadi pasar yang mengimpor 30 persen arloji dari Swiss. Selain Hongkong, potensi pasar yang diperkirakan bakal meningkat tahun ini adalah Shanghai dan Singapura.

Rolex, merek yang paling banyak dipalsukan itu, tahun ini tetap akan memfokuskan penjualan di Asia yang merupakan pasar terbesarnya. Salah satu inovasi arloji yang paling beragam variannya itu adalah memperbesar ukuran bak (dial) menjadi lebih besar dari biasanya (oversize) menjadi 41 milimeter (mm) dari ukuran konvensional mereka di bawah 40 mm.

”Era oversize baru saja dimulai dan banyak produk yang memanfaatkan tren ini, termasuk Rolex,” kata seorang pakar arloji, Pieter Santoso, pekan lalu. Menurut dia, tren arloji berdiameter antara 40 mm dan 50 mm bakal bertahan lama—untuk perempuan bahkan bisa mencapai lebih dari 50 mm, seperti Panerai yang berani sampai 52 mm.

Mengapa tren bak besar? Salah satu penyebabnya, ia bisa dipakai orang berlengan kecil, sedang, ataupun besar. Dengan konsep desain keseluruhan yang memikat, arloji bak besar berpotensi tampak jantan (macho) di berbagai ukuran lengan.

Konsep desain itu mencakup warna bak hitam atau abu-abu atau putih. Tali sebaiknya bisa diganti-ganti (rantai, karet, dan kulit), angka penunjuk Arab atau Romawi, dan seterusnya. Tentu kesan jantan makin kentara jika bak tidak ”ramai” (busy dial), berkalender, serta dengan mesin (movement) otomatis. ”Jangan lupa, arloji yang tidak otomatis, kalau bermesin canggih, makin disukai kolektor,” kata Pieter.

Dengan kata lain tampak utuh arloji jantan mewakili elemen simplicity sekaligus kokoh. Anda yang berlengan kecil tak perlu khawatir tampak kikuk dengan arloji bak besar dan yang berlengan besar pun menjadi semakin jantan. Seperti kata pepatah, ”Size is everything”. Ukuran adalah segalanya.

”Bukan berarti bak kecil atau sedang tidak menjadi tren lagi. Banyak juga pria Barat yang kurang suka bak besar, sebaliknya perempuan dari hampir semua kalangan gemar arloji besar,” kata Pieter. Watak bak besar yang unisex inilah yang membuat perempuan, misalnya, justru semakin anggun mengenakan jam pria, Panerai berbak putih dengan ukuran 42 mm.

Bicara bak besar memang bicara Panerai, arloji buatan Italia yang asal-muasalnya dipakai pasukan katak negeri spageti itu di awal abad ke-20. Sejak sedikitnya lima tahun lalu, Panerai menjadi pelopor bak besar yang amat digemari sehingga sering menghilang dari pasaran dan membuat harganya melangit.

Panerai mengeluarkan aneka model yang berbasis pada dua varian andalannya, Luminor dan Radiomir. Revolusi ala Panerai ini diikuti oleh merek-merek klasik, seperti Rolex, Omega, atau TAG Heuer. Selain itu, tampil pula merek-merek yang mengikuti jejak Panerai dan cukup laris di pasar, misalnya U-Boat (Italia) dan U2.

Ciri kuat kedua merek yang membuat kejutan ini adalah asosiasi mereka sebagai arloji yang berteknologi tinggi khusus untuk penyelam. U-Boat sesumbar menjadi pilihan angkatan laut di mancanegara, U2 memanfaatkan lingkar bak (bezel) yang terbuat dari baja kapal selam. Dengan teknologi tinggi, fungsi arloji berubah menjadi instrumen.

Ada ribuan merek jam berkualitas yang bersertifikasi ”Swiss Made” yang menjadi jaminan mutu dengan harga yang amat bervariatif, mulai dari yang ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah. Prinsip yang paling penting untuk mengikuti tren bak besar adalah sesuaikan selera dengan kocek Anda karena betapapun fungsi utama arloji adalah sebagai penunjuk waktu—apalagi bagi kita bangsa ”jam karet”.



Artikel 3.
Inilah Kejutan Apple: iPhone 3GS
SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Tanpa menyia-nyiakan waktu, Apple langsung mengumumkan semua kejutannya di hari pertama Apple's World Wide Developers Conference (WWDC) di San Fransisco, Senin (8/6). Yang paling ditunggu-tunggu pun akhirnya muncul yakni model baru iPhone.
Model terbaru iPhone disebut iPhone 3GS. Kehadirannya menambah jajaran iPhone sebelumnya yakni iPhone classic, dan iPhone 3G. iPhone 3GS sudah menggunakan sistem operasi iPhone 3.0 yang juga diumumkan di ajang ini. Salah satu fitur tambahan pada sistem operasi baru ini adalah kemampuan cut, copy, dan paste yang belum bisa dilakukan pada versi sistem operasi sebelumnya.
Fitur baru lainnya voice control yang dapat dipakai untuk melakukan panggilan atau mengetahui judul lagu yang sedang dimainkan. Saat pengguna menyebutkan nama kontak atau nomor telepon, voice control akan melakukan verifikasi untuk melakukan dial otomatis. Untuk mengetahui judul lagu, katakan dan iPhone akan menjawab.
Dibandingkan iPhone versi sebelumnya, iPhone 3GS dilengkapi hardware baru. Misalnya prosesor lebih cepat dan pilihan kapasitas memori dua kali lipat. Daya tahan baterainya juga lebih lama. iPhone 3GS juga dilengkapi kamera 3 megapixel yang dapat dipakai untuk melakukan rekaman video dan langsung mengeditnya di perangkat tersebut.
Bahkan Apple mengklaim bahwa kemampuan membuka aplikasi dan membuka halaman web pada iPhone 3GS mencapai dua kali lipat daripada iPhone 3G. Selain itu, kemampuan grafisnya mendukung mode 3D sehingga memberi pengalaman bermain game lebih memuaskan.
Selain itu juga ada fitur-fitur interaktif seperti Nike + iPod yang memberikan tools untuk mendukung training fisik. Juga kompas digital yang dapat memberikan langsung informasi arah.
iPhone 3GS tersedia dalam dua model dengan pilihan memori 16 GB dan 32 GB dan warna hitam atau putih. Untuk versi 16 GB dijual mulai seharga 199 dollar AS dengan kontrak langganan AT&T selama dua tahun. Sedangkan versi 32 GB dijual mulai harga 299 dollar AS dengan kontrak serupa. iPhone 3GS mulai tersedia 19 Juni di pasar AS. Di luar AS, tunggu saja.




Artikel 4.
StarOne BlackBerry CDMA Tersedia Maret
JAKARTA, KOMPAS.com- Setelah mengalami penundaan berkali-kali, Indosat akhirnya memastikan jadwal peluncurkan layanan BlackBerry di jaringan CDMA StarOne. Hal tersebut diumumkan Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro dalam gathering komunitas milis isat-bb di Jakarta, Sabtu (20 /2/2010) malam ini.
"Kami ingin menghadirkan StarOne BlackBerry yang pertama," kata Guntur di depan ratusan pengguna layanan BlackBerry Indosat. Ia katakan, layanan tersebut berikut handset-nya akan tersedia mulai awal Maret 2010.
Pengumuman itu langsung disambut meriah para pengguna layanan BlackBerry Indosat. Pasalnya, kini ada alternatif lain untuk mengakses layanan BlackBerry melalui jaringan Indosat. Apalagi jika sudah tersedia handset BlackBerry World Edition yang mebyediakan pilihan akses ganda GSM maupun CDMA.
Selain itu, Guntur mengatakan, trafik jaringan data StarOne tidak sepenuh GSM, sehingga kenyamanan aksesnya terasa lebih baik. Layanan ini akan tersedia di 80 kota dan dapat diakses lintas daerah dengan mengaktifkan fitur jelajah yang sudah berlaku di layanan voice, SMS, dan data.
BlackBerry StarOne juga menawarkan nilai tambah yang lebih karena tarifnya sudah termasuk akses data dial up yang selama ini dikenakan tambahan biaya pada layanan BlackBerry GSM. Soal tarif dan aturan layanan sama dengan BlackBerry yang tersedia saat ini.
BlackBerry CDMA bukanlah yang pertama di Indonesia. Sebelumnya, Smart Telecom sudah menyediakan layanan serupa dengan mengusung handset BlackBerry tipe 8330.




Artikel 5.
Telkomsel Siapkan 5000 iPhone 3GS
JAKARTA, KOMPAS.com - iPhone 3GS resmi tersedia di pasar Indonesia mulai 18 Februari 2010. Pada tahap awal, Telkomsel sebagai mitra eksklusif telah menyiapkan 5000 unit.

"Kami sediakan 5000 unit dulu untuk bulan ini, kalau kurang gampang ditambah," ujar Gideon Edie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel saat jumpa pers peluncuran iPhone 3GS di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (19/2/2010).

Smartphone terbaru buatan Apple tersebut tersedia di 31 gerai Grapari di 24 kota dan gerai Halo Telkomsel serta mitra penjualannya seperti Sarindo, Oke Shop, dan Telesindo Shop.

Selama tiga hari ke depan, 19-21 Februari 2010, iPhone 3GS juga dijual di arena pameran di Atrium Plaza Senayan. Khusus periode promosi ini, iPhone 3GS bisa dibeli secara cicilan dengan kartu kredit BCA, Bank Mandiri, dan Citibank.

iPhone 3GS tersedia dalam dua model, masing-masing dengan kapasitas 16 GB dan 32 GB dengan harga tunai mulai sekitar Rp 7 juta. Telkomsel juga menawarkan paket mulai harga Rp 1,7 juta dengan kontrak langganan setahun.

Dibandingkan versi sebelumnya, iPhone 3G memiliki kelebihan terutama di sisi hardware, Prosesornya lebih cepat, resolusi kamera lebih tinggi, dan fitur baru seperti rekaman video.

Kamis, 18 Februari 2010

pengaruh keluarga dan rumah tangga serta pengaruh situasi yang menjadi dasar dari perilaku konsumen

PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI Pasar konsumen:
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah Laku Membeli: 1. Karakteristik yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen 2. Perangsang 3. Penjualan 4. Produk 5. Harga 6. Tempat 7. Promosi 8. Perangsang dan lain-lain.
1.FaktorFaktor Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:
a. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
b. Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
c. Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
2.faktor-faktor sosial
a.Kelompok acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang. Orang dalam kelompok acuan yang, karena keteram - pilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain

b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan te lah diteliti secara mendalam
c. Peran dan Status Peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut orangorang yang ada di sekitarnya Status: Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat

3. FaktorFaktor Pribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup:
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari seke dar kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
e. Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian: karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan iden titas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.
4. FaktorFaktor Psikologi
a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak
b. Persepsi Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepre tasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya: Perhatian selektif
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi distorsi selektif: Menguraikan kecenderungan orang untuk menginte pretasikan informasi dengan cara yang akan mendu kung apa yang telah diyakini Ingatan selektif: Kecenderungan dalam mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang.
c. Pengetahuan Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu Sikap: Evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten Peran Konsumen dalam Membeli
1. Pemrakarsa: orang yang pertama menyarankan/mencetuskan gagasan membeli produk tertentu
2. Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan/sarannya mempengaruhi keputusan membeli
3. Pengambil Keputusan: Orang yang akhirnya membuat keputusan membeli
4. Pembeli: orang yang benarbenar melakukan pembelian
5. Pengguna: orang yang mengkonsumsi/menggunakan produk
Jenis Perilaku Keputusan Pembelian: Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Perbedaan besar antara merek Tingkah laku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli yang mencari variasi Perbedaan kecil antara merek Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan Proses Keputusan Pembelian: Penjalasan:
1. Pengenalan kebutuhan Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi Sumbersumber informasi: Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk
3. Evaluasi alternatif Tahap ketika konsumen menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
4. Keputusan membeli Tahap, ketika konsumen benarbenar membeli produk
5. Tingkah laku pasca pembelian Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas Proses Keputusan Pembeli untuk Produk Baru Produk baru: barang atau jasa atau gagasan yang dianggap baru oleh beberapa pelanggan potensial. Produk tersebut mungkin sudah tersedia untuk beberapa waktu. Mengenali kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Tingkah Laku
Pasca Pembelian Proses yang akan dialami adalah proses adopsi: Proses mental yang dilewati individu dari pertama kali mendengar mengenai suatu inovasi sampai adopsi terakhir. Tahap-tahapnya:
1. Kesadaran: konsumen menjadi sadar akan produk baru, tetapi kurang informasi me ngenai produk tersebut.
2. Tertarik: konsumen mencari informasi mengenai produk baru
3. Evaluasi: konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
4. Mencoba: Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraannya mengenai nilai produk tersebut.
5. Adopsi: konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur.

pola yang dapat dilihat dari kepribadian,nilai,dan gaya hidup

Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi Pada dasarnya kepribadian dari diri seseorang merupakan suatu cerminan dari kesuksesan. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang unggul adalah seseorang yang siap untuk hidup dalam kesuksesan. Sebab dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai positif yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan kepribadian yang rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan kegagalan. Sebab pada diri seseorang tersebut mengalir energi-energi negatif yang terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan.

nilai-nilai kepribadian seseorang mengalami pasang surut seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin ditempa oleh tantangn dan cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang dahsyat, namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya menjadi semakin terpuruk dan putus asa. Oleh karena itu dalam makalah tentang kepribadian ini kami mengangkat judul ”Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”.
Kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu diuraikan yakni :
1. Dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2. Organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
3. Psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. Unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.

Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Didefinisikan sebagai cara yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri juga dunia di sekitarnya (pendapat) .

Hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, ada pula yang memiliki waktu luang uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. dapat mempengaruhi perilaku seseorang, akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup sendiri menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.

Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.

Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :

1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Dimana dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang bermacam-macam bentuknya yang tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling berkaitan.

Pasar Modal

Setiap Negara yana akan melakukan pembangunan memerlukan modal. Modal yang digunakan dapat berasal dari dalam negeri maupun dari dalam negeri. Secara umum, sumber dana pembangunan (modal) berasal dari dalam negeri yang berupa tabungan masyarakat, tabungan pemerintah, investasi modal langsung, penanaman modal asing, dan kredit ekspor.
Dalam teori ekonomi pembangunan banyak ditegaskan secara implisit tentang peranan modal dalam proses pembangunan. Menurut adam smith, modal mempunyai peranan sentral dalam proses pertumbuhan output. Akumulasi modalsangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap perekonomian terhadap angkatan kerja. Semakin tinggi modalyang tersedia dalam perekonomian, semakin tinggi pula kemampuan perekonomian tersebut menyerap tenaga kerja.
Modal juga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Proses produksi yang lebih banyak menggunakan modal dibandingkan dengan tenaga kerja (labor intensive) dapat meningkatkan produktivitas pada proses produksi tersebut.
Pasar modal merupakan alternative menggali pembiayaan pembangunan. Modal dari pasar modal dapat berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri. Di pasar modal yang diperjualbelikan adalah kepemilikan ini dapat berupa saham, surat pernyataan utang seperti obligasi dan surat pernyataan utang lainnya yang berjangka panjang.
Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mangalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan modal yang diperoleh dari sector perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal, selain lebih mudah memperolehnya, juga biaya untuk memperoleh modal tersebut lebih murah.
Pasar modal akan berjalan baik jika informasi yang diperlukan oleh pihak yang terlibat di dalamnya dapat diperoleh dengan cepat, tepat, dan akurat. Pasar modal yang dapat berfungsi dengan baik akan dapat meningkatkan kinerja ekonomi melalui peningkatan pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja, dan semakin meratanya hasil-hasil pembangunan bagi masyarkat.

Inflasi

tingkat inflasi di dunia

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.[rujukan?] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
PENGENALAN INFLASI DI INDONESIA

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Indikator Inflasi :
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Dilakukan atas dasar survei bulanan di 45 kota, di pasar tradisional dan modern terhadap 283-397 jenis barang/jasa di setiap kota dan secara keseluruhan terdiri dari 742 komoditas.
Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah.

Disagregasi Inflasi :

1. Inflasi Inti
Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental:
- Interaksi permintaan-penawaran
- Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang
- Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen

2. Inflasi non Inti
Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Dalam hal ini terdiri dari :
Inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, gangguan penyakit.
Inflasi Administered Prices : yakni inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dll

:: Determinan Inflasi

Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price)1, dan terjadi negative supply shocks)2 akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR).




--------------------------------------------------------------------------------
1) Misalnya antara lain harga BBM, TDL, tarif telepon, cukai rokok, dan tarif angkutan.
2) Misalnya gagal panen dan langkanya komoditi tertentu.

Sebagai gejala historis maka tingkat inflasi di Indonesia lebih tinggi daripada di negara tetangga ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Mengapa? Dan Apakah ini menguntungkan kehidupan serta pembangunan ekonomi? Pada umumnya tidak. Kinerja ekonomi dan laju pertumbuhan PDB di Thailand dan Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia. Di Asia Tenggara Indonesia lebih mirip Filipina. Inflasi di Filipina juga lebih tinggi (sedikit) daripada di Thailand dan Malaysia, dan laju pertumbuhan ekonomi Filipina juga di bawah Thailand dan Malaysia.

Kinerja ekonomi mana lebih baik, di Indonesia atau di Filipina? Ini agak susah dijawab. Mungkin Filipina lebih baik sedikit. Filipina sesudah perang dunia kedua sudah mempunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi daripada kebanyakan negara ASEAN, akan tetapi sesudah itu di lampaui oleh Thailand dan Malaysia. Sekarang pendapatan orang di Filipina mungkin masih lebih tinggi sedikit daripada di Indonesia, akan tetapi perbedaannya tidak banyak. Filipina sering disebut “the sick man of Asia”, dan akar penyakitnya ada di struktur sosialnya. Tetapi struktur sosial di Indonesia lain daripada di Filipina, yang dikuasai oleh sekelompok tuan tanah yang besar, antara lain keluarga Presiden. Mungkin kelebihan di Malaysia dan Thailand (dibandingkan Indonesia) adalah peran unsur penduduk Tionghoanya di perekonomiannya lebih besar. Di Indonesia penduduk etnis Tionghoa juga menguasai ekonomi tetapi tidak punya pengaruh politik. Di Indonesia politik ada di tangan penduduk golongan pribumi yang mayoritas. Mungkin perbedaan ini menyebabkan kualitas politik ekonomi di Indonesia lain daripada di Thailand dan Malaysia. Maka mungkin juga akar inflasi yang tinggi ada di keadaan sosial-politik ini.

Golongan pribumi adalah mayoritas akan tetapi yang berpendapatannya lebih rendah, Salah suatu ciri orang miskin adalah punya nafsu mengkonsumsi lebih banyak dibandingkan pendapatan riilnya. Kalau masyarakat mau mengeluarkan uang lebih banyak daripada nilai produksinya maka harga-harga akan naik. Inilah sumber inflasi di Indonesia.

Inflasi di Indonesia di zaman Suharto pun lebih tinggi daripada di Malaysia dan Thailand, walaupun tingkat inflasi di zaman Suharto sudah jauh lebih rendah daripada di zaman Bung Karno. Itu akibat perubahan policy dari team ekonomi yang dikendalikan oleh Prof. Widjojo dan Ali Wardhana. Mereka berhasil mengurangi inflasi yang sebelumnya ratusan persen setahun dan merupakan runaway inflation. Senjatanmya adalah balanced budget, anggaran pemerintah yang berimbang. Rumus ini cukup berhasil.

Di zaman Orde Baru itu maka belum ada ketentuan bahwa Bank Indonesia mempunyai misi utama menjaga nilai rupiah, alias pengekangan inflasi. Baru setelah Reformasi tahun 1998 ketentuan demikian dituangkan dalam undang-undang yang menjaga independensi Bank Indonesia sebagai bank sentral. Ini banyak membantu untuk mengurangi inflasi.

Apakah lalu kebijakan anggaran belanja pemerintah menjadi sumber inflasi? In prinsip, tidak. Karena prinsip anggaran belanja yang berimbang masih dipertahankan. Akan tetapi, dalam praktek ini belum merupakan jaminan. APBN yang meningkat, walaupun tetap berimbang, dampaknya inflator. Prinsip anggaran berimbang tidak boleh dipegang terlalu kaku. Misalnya, akhir tahun 2005 ada kelebihan penerimaan besar karena sebagian subsidi BBM dihapus. Jumlah ini lalu “dipaksakan” menjadi pengeluaran pemerintah atas nama anggaran yang berimbang. Policy demikian ikut meniup inflasi. Sebetulnya anggaran belanja pemerintah harus diperbolehkan mengumpulkan surplus yang dampaknya akan deflator.

Akan tetapi, selalu ada tekanan dari masyarakat agar pemerintah mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembangunan, atau untuk membantu sektor pendidikan dan kesehatan. Di sinilah pemerintah terjebak “gejala orang miskin” yang selalu mau hidup di atas kemampuan penghasilannya.

Idée fix masyarakat adalah kalau pemerintah meningkatkan pengeluaranya untuk pembangunan maka laju pertumbuhan ekonomi akan naik. Ini salah pikir. Yang lebih menentukan tingkat laju pertumbuhan ekonomi adalah total investasi di masyarakat, termasuk dari swasta dalam dan luar negeri. Jumlah ini tidak akan optimal kalau iklim moneternya serba inflator, yang mengganggu stabilitas ekonomi dan menambah resiko.

Kemakmuran yang dibawa oleh inflasi adalah semu. Orang merasa lebih kaya oleh karena pegang uang lebih banyak. Akan tetapi nilai uang merosot sehingga akhirnya orang atau masyarakat itu menjadi lebih miskin.





EMAS SEBAGAI
PENANGKAL INFLASI
Oleh: Safir Senduk

Dikutip dari detikcom

Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi bisa menggerogoti uang Anda. Kalau asumsi inflasi 15 persen/tahun, maka harga barang & jasa yang sekarang bernilai Rp 5 juta, akan menjadi Rp 10,06 juta atau dua kali lipat pada tahun ke-6, dan Rp 15,3 juta atau tiga kali lipat pada tahun ke-9, dan seterusnya.

Menurut keparahannya, ada tiga tipe inflasi:
Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada di bawah dua digit per tahun (di bawah 10 persen)

Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen - 99 persen)

Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih)
Tulisan ini akan membahas tentang apa yang bisa Anda lakukan agar bisa menghadapi inflasi. Bila Anda bukan termasuk pengambil keputusan di pemerintahan, Anda mungkin tidak bisa ikut menurunkan tingkat inflasi. Yang bisa Anda lakukan sebagai individu, hanyalah bagaimana agar Anda bisa mengambil 'keuntungan' dari terjadinya inflasi tersebut. Bagaimana caranya? Saya menyarankan agar Anda melakukan investasi pada instrumen yang akan naik pesat apabila terjadi inflasi tinggi. Apa itu? Emas.

Ketika Cina diserbu Jepang pada masa Perang Dunia, rakyat Cina panik dan mereka berbondong-bondong menyerbu emas sehingga harga emas naik luar biasa. Di Indonesia, pada saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan pada 8 Januari 1998 (pagi hari sebelum pengumuman APBN oleh Presiden Suharto di hadapan DPR), harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali. Dan harga tersebut, walaupun secara fluktuatif, cenderung naik terus waktu itu --sebelum akhirnya turun lagi ketika inflasi kembali berada di bawah dua digit.

Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Tetapi bila inflasi 100 persen, maka emas Anda akan naik 200 persen. Inilah kenapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Ini karena emas dipercaya sebagai investasi penangkal inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan nilai emas yang Anda miliki. Tetapi, patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, emas hanya akan bagus bila terjadi inflasi moderat (dua digit), dan akan lebih bagus lagi bila terjadi inflasi hiper (tiga digit). Investasi emas

Emas tersedia dalam beberapa pilihan. Beberapa di antaranya yang paling dikenal adalah emas perhiasan dan emas batangan. Satu yang juga mulai populer di Indonesia adalah koin emas.

Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda. Beberapa toko kadang-kadang menolak penjualan emas perhiasan dari masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah karena mereka takut kalau-kalau emas perhiasan itu tidak laku lagi apabila dijual. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut.

Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang. Karena biasanya harga emas Anda sudah naik jauh dibanding ketika Anda membelinya.

Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18 - 24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya bila Anda memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan emas perhiasan Anda bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat. Sekali lagi, investasi dalam bentuk emas perhiasan biasanya baru akan memberikan hasil yang menguntungkan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.

Investasi emas yang menurut saya cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas ini cukup baik bila dijadikan investasi, dan siapapun tak menyangkal bahwa emas batangan -berbeda dengan emas perhiasan- mudah untuk dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Karena itu, bila Anda ingin melakukan investasi emas, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.

Lainnya adalah Koin Emas ONH (ongkos naik haji). Maksudnya, dari koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk mempersiapkan biaya ibadah Haji.

Penamaan ONH ini sebetulnya hanya taktik pemasaran saja. Kenyataannya, walau namanya Koin Emas ONH, tetapi investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya karena harga emasnya sama saja. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Artinya, orang yang tidak beragama Islam sekalipun bisa berinvestasi dalam Koin Emas ONH ini karena sebetulnya investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya. Bahkan, penamaan ONH pada Koin Emas tersebut sebetulnya akan sangat menguntungkan pemegangnya, karena emas tersebut akan lebih memiliki positioning yang lebih baik dalam pemasarannya.

Koin Emas ONH dapat dibeli dan dijual kembali di cabang-cabang PT Pegadaian di seluruh Indonesia, toko emas, dan unit pengolahan dan pemurnian logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. Ukurannya mulai dari berat 1, 5, dan 10 gram.


Kembali










Jangan Hanya Terpaku Pada Inflasi
Monday, 09 February 2009 02:55

Kerangka kebijakan moneter inflation targeting mendominasi kebijakan bank sentral dunia dalam beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi, pengalaman akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kebijakan ini, bila dipraktikkan secara terlalu kaku, cenderung membuat sebuah bank sentral terlambat bereaksi terhadap perkembangan ekonomi yang terjadi.


Pada masa mendatang tampaknya bank sentral harus memberi bobot yang lebih besar pada data ekonomi yang lain dalam menentukan kebijakan moneternya.

Dalam beberapa tahun ini banyak bank sentral di dunia mempraktikkan kerangka kebijakan inflation targeting (IT). Target suatu bank sentral, menurut kerangka kebijakan ini, hanyalah satu, yaitu inflasi. Biasanya pada awal tahun bank sentral tersebut akan menyebutkan target inflasinya. Kemudian, kebijakan moneter bank sentral tersebut sepanjang tahun akan ditujukan agar target inflasi tersebut tercapai.

Bank sentral akan menaikkan suku bunga bila inflasi berada di atas yang telah ditargetkan. Menaikkan suku bunga diharapkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi sehingga tekanan inflasi dari sisi permintaan akan berkurang. Pada saat permintaan kurang, biasanya produsen akan mengalami kesulitan untuk menaikkan harga jual produknya. Maka, level harga secara umum akan terjaga.

Sebaliknya, pada saat tekanan inflasi dirasa terlalu rendah, bank sentral tidak memiliki insentif untuk menaikkan suku bunga. Bahkan, bank sentral dapat menurunkan suku bunga bila pertumbuhan ekonomi dirasakan lebih lambat dari yang seharusnya. Kerangka kebijakan IT timbul karena kepercayaan banyak ekonom bahwa kebijakan moneter kurang efektif dalam memengaruhi fluktuasi jangka pendek yang terjadi pada suatu perekonomian. Dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya dapat memengaruhi inflasi (harga). Jadi, menurut mereka, tidaklah tepat bila kebijakan moneter ditujukan untuk merespons fluktuasi jangka pendek (seperti fluktuasi pertumbuhan ekonomi).

Kebijakan moneter seharusnya ditujukan untuk mengendalikan hal yang memang benar-benar dapat dikendalikannya, yaitu inflasi. Inflasi yang terkendali merupakan prasyarat untuk terjadinya keadaan makroekonomi yang lebih baik, seperti terciptanya pertumbuhan ekonomi yang baik, penciptaan lapangan kerja, dan kenaikan tingkat kemakmuran.

Dampak buruk

IT menjadi amat populer dalam beberapa puluh tahun terakhir karena keberhasilan negara-negara seperti Jerman dan Selandia Baru dalam menciptakan tingkat inflasi yang rendah dan laju pertumbuhan ekonomi yang baik. Banyak negara saat ini sudah secara resmi menyatakan menjalankan kerangka kebijakan ini. Walaupun masih banyak juga negara yang belum mengadopsi kebijakan IT secara formal, dalam praktiknya mereka amat memerhatikan inflasi dan cenderung mengabaikan fluktuasi jangka pendek dari perekonomian. Dengan kata lain, sebuah bank sentral tidak akan serta-merta melonggarkan kebijakan moneternya di tengah ancaman perlambatan ekonomi bila laju inflasi dianggap masih tinggi.

The Fed, misalnya, belum mengadopsi kerangka kebijakan IT secara formal. Akan tetapi, dalam menentukan kebijakan moneternya, bank sentral AS tersebut amat memerhatikan inflasi. Terkadang mereka agak mengabaikan hal yang lain. Praktik tersebut tampaknya telah membuat bank sentral AS tersebut terlambat bertindak, yang pada dasarnya turut memperburuk keterpurukan ekonomi AS pada saat ini.

Misalnya, pada pertengahan tahun 2004, ketika laju pertumbuhan ekonomi dianggap terlalu cepat (di atas 4 persen per tahun) dan tekanan inflasi mulai meningkat, The Fed segera menaikkan suku bunga. Tindakan ini dilakukan agar perekonomian AS tidak kepanasan. Suku bunga dinaikkan terus sampai pertengahan tahun 2006. Dalam periode ini suku bunga naik dari 1 persen pada pertengahan 2004 menjadi 5,25 persen pada pertengahan tahun 2006.

Bila melihat angka inflasi yang terjadi, memang tampaknya kebijakan The Fed menaikkan suku bunga ini amat tepat. Pada pertengahan tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2006 inflasi berkisar 3,5 persen sampai 4 persen. Di AS, inflasi di atas 3 persen dianggap sudah terlalu tinggi. Tetap bertahannya inflasi di atas 3 persen membuat The Fed terus menaikkan suku bunga sampai pertengahan tahun 2006. Setelah inflasi tampak mulai dapat dikendalikan, barulah The Fed menahan kenaikan suku bunga. Kebijakan ini tampak cukup berhasil, seperti terlihat dari turunnya inflasi tahunan ke bawah level 3 persen pada paruh kedua tahun 2006 (lihat gambar 1).





Minggu, 29 Maret 2009 | 14:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Maret 2009 diperkirakan masih akan terjadi inflasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Ekonom dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip dalam acara Diskusi Kinerja Ekonomi dan Keuangan Terkini, di Kantor IEI, Jakarta, Minggu (29/3).

"Bulan Maret diperkirakan inflasi masih terjadi namun sangat rendah," kata Sunarsip. Ia memperkirakan inflasi akan terjadi dibawah 1 persen.

Inflasi terutama dipicu peningkatan konsumsi masyarakat selama kampanye menjelang Pemilu. "Konsumsi masyarakat akan terdongkrak menjelang Pemilu dan akan memicu inflasi," ujarnya.

Di satu sisi, turunya beberapa harga komoditi beberapa waktu terakhir akan membuat tingkat inflasi menjadi rendah. "Turunnya komoditi menyebabkan inflasi rendah," tuturnya.







Tingkat inflasi merupakan variabel ekonomi makro paling penting dan paling ditakuti oleh para pelaku ekonomi termasuk Pemerintah, karena dapat membawa pengaruh buruk pada struktur biaya produksi dan tingkat kesejahteraan. Bahkan satu rezim kabinet pemerintahan dapat jatuh hanya karena tidak dapat menekan dan mengendalikan lonjakan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang naik berpuluh kali lipat, seperti yang dialami oleh pemerintahan rezim Soekarno dan rezim Marcos, menjadi bukti nyata dari rawannya dampak negatif yang harus ditanggung para pengusaha dan masyarakat.

Dalam jangka pendek, tingkat inflasi di Indonesia dapat ditekan di bawah angka 10% setelah sebelumnya mengalami lonjakan yang terduga mencapai 18 persen pada akhir tahun 2005. Lonjakan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh dampak negatif dari pengaruh multiplier peningkatan harga minyak bumi dunia pada kisaran 60 sampai 70 dollar AS selama tahun 2005. Seperti kita alami tingginya harga minyak bumi dunia ini membawa implikasi dikeluarkannya kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri dan pengurangan subsidi Pemerintah untuk harga BBM tersebut.

Pada paruh pertama tahun 2006 ini, harga minyak bumi tersebut belum juga turun, sebagian dipengaruhi oleh ekskalasi ketegangan akibat serangan pasukan Israel ke wilayah Libanon Selatan. Penurunan tingkat inflasi pada pertengahan tahun 2006 membawa ruang gerak yang lebih leluasa bagi Bank Indonesia untuk segera menurunkan tingkat bunga BI Rate secara bertahap. Kecenderungan ini mendapatkan response dari kalangan dunia usaha dan masyarakat dengan meningkatnya tingkat kepercayaan konsumen pada bulan Agustus.

Perkembangan Inflasi 1970 - 2005 Gejolak dan perkembangan tingkat inflasi di Indonesia memiliki kecenderungan berikut ini :
Dari kondisi tingkat inflasi yang sangat tinggi (hyperinflation) pada masa pemerintahan Orde Lama (kabinet Soekarno) maka praktis sejak tahun 1970 Indonesia mengalami tingkat inflasi yang sedang. Hyperinflation adalah tingkat inflasi melebihi 50 % per bulannya.
Tingkat inflasi ini kemudian menunjukkan trend yang menurun selama periode 1970-71, yang sebagian besar didorong oleh program stabilisasi ekonomi yang dijalankan pemerintah pada era kabinet Soeharto.
Tingkat inflasi ternyata masih naik kembali pada periode 1972-74, yang akhirnya mencapai 41% pada tahun 1974.
Tingkat inflasi ini berhasil ditekan selama periode 1970-1992 mencapai tingkatan rata-rata 12,7% per tahunnya. Baru kemudian sejak tahun 1988, angka inflasi selalu dibawah 10% dihitung dengan metode indeks biaya hidup .
Pada era pemerintahan sejak krisis perekonomian pada tahun 1998-99, laju inflasi masih bergejolak; tetapi dengan rentan fluktuasi batas satu digit ( dibawah tingkat 10%).
Program pengendalian inflasi yang sukses setelah krisis ekonomi, masih bergejolak kembali pada pertengahan tahun 2005. Gejolak ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahan kabinet Soesilo Bambang Yudhoyono dalam melepas program subsidi BBM dan menaikankan harga BBM di dalam negeri.

Faktor-Faktor Pemicu Tingkat Inflasi Laju kenaikan tingkat inflasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagian ditentukan dari sudut pandang teori inflasi yang dianut. Pada kasus perekonomian di Indonesia paling tidak terdapat beberapa faktor yang baik secara langsung maupun secara psikologis dapat mendorong trend kenaikan tingkat inflasi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi yang diperkirakan mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita antara lain dapat diidentifikasi berikut ini:

(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:
Kenaikan harga migas di luar negeri
Meningkatnya bantuan luar negeri
Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel

(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini :
Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
Pencabutan program subsidi BBM
Kenaikan harga BBM yang mencolok
Kenaikan tarif listrik

(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:
Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis
Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja
Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional

(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya:
Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
Pemberian bonus prestasi perusahaan
Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.

Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content.

Dua faktor dapat berpengaruh atas kenaikkan harga di dalam negeri.
Jika terjadi kelangkaan pasokan akibat gangguan logistik atau perubahan permintaaan dunia atas bahan baku tersebut di dunia.
Jika terjadi penurunan nilai rupiah kita terhadap mata uang asing utama seperti dollar Amerika Serikat.

Saat ini inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak bumi di pasar internasional, yang dapat mendorong lebih lanjut biaya pengadaan sumber energi listrik dan bahan bakar untuk sebagian besar pabrik-pabrik pengolahan.

Dimasa depan ancaman lonjakan harga minyak bumi masih akan mengancam inflasi di negara kita. Potensi kelangkaan bahan baku batubara dan gas akan juga terjadi dan mengakibat kan kenaikkan biaya energi.

Disamping itu ancaman jangka menengah atas kemungkinan terjadinya inflasi di beberapa daerah di Indonesia adalah akibat adanya kelangkaan bahan makanan pokok masyarakat yang timbul akibat paceklik, hama penyakit, dan penurunan produktivitas padi, kedelai dan kacang-kacangan.

Memang inflasi pada tingkat yang rendah merupakan perangsang bagi produsen untuk menambah kapasitas produksinya; tetapi jika terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif atas meningkatnya ketidakpastian dan penurunan daya beli konsumen, sekaligus potensi penjualan perusahaan.(copyright@aditiawan chandra)



Cara-Cara Mengatasi Inflasi
Diposkan oleh Danu di 03:34 Label: Umum Reaksi:



Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu:
Persediaan Kas

Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.
Diskonto

Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan ini antara lain:
Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan.
Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.
Kebijakan Lain adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi.
Sanering

Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain:

• Penurunan nilai uang

• Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh pemerintah.


Devaluasi

Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Menaikan hasil produksi.

Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
Kebijakan upah

tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
Pengawasan harga dan distribusi barang.

Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.




Inflasi Tinggi Akibat Kelangkaan Energi


Oleh
Naomi Siagian

Jakarta – Tingkat inflasi yang demikian tinggi ditengarai dipicu oleh kelangkaan energi, terutama minyak tanah. Akibatnya, industri kecil tidak mampu berproduksi. Industri-industri kecil juga mengalami kesulitan modal kerja akibat pengetatan likuiditas oleh Bank Indonesia (BI).

“Tingginya inflasi saat ini karena kelangkaan minyak tanah bukan karena naiknya harga-harga kebutuhan pokok,” kata Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Thomas Darmawan kepada SH di Jakarta, Senin (7/11).
Thomas mengemukakan, harga produk pertanian mengalami kenaikan juga didorong oleh naiknya biaya distribusi. Adapun harga produk makanan dan minuman olahan masih belum naik. Kenaikan harga diperkirakan baru akan terjadi setelah hari raya. Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut meski ada pengaruhnya terhadap inflasi namun tidak terlalu signifikan.
Ia menegaskan, setelah kenaikan harga BBM, minyak tanah tetap langka. Hal tersebut disebabkan agen minyak tanah kecil kesulitan modal kerja. Dana yang dimiliki terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan.
“Contohnya, dengan uang Rp 7 juta sebelum kenaikan harga BBM mampu membeli 2 tangki minyak tanah sekarang hanya mampu membeli 1 tangki. Kalau harus membeli dua tangki artinya mereka harus menambah modal,” jelas Thomas.
Selain itu juga, persoalan energi juga menghambat industri karena biaya yang harus dikeluarkan semakin membengkak. Itu sebabnya banyak industri kecil yang kemudian beralih ke gas, tapi akibatnya harga gas melonjak dan pasokan langka. Akibat kesulitan beruntun, industri kecil sangat kesulitan. Dikemukakannya, ada sejumlah industri kecil yang menghentikan produksinya.
“Cara-cara yang dilakukan BI untuk mengatasi inflasi itu cara kuno. BI harus melonggarkan likuiditasnya terutama pada industri kecil dan pengadaan energi. Bank bisa memperketat kredit bagi kredit konsumsi, tetapi tidak terhadap industri,” tegas Thomas.
Selain itu, ia juga menekankan pemerintah daerah (pemda) turut memberi andil terhadap naiknya inflasi. Thomas menunjuk biaya tinggi (high cost) yang terjadi di daerah mendorong naiknya biaya produksi. Di lain pihak, upaya pemerintah pusat untuk menghapus biaya tinggi belum diikuti sepenuhnya oleh pemda. Belum terlihat kemauan pemda untuk menghapus biaya tinggi.

Buka Impor
Thomas juga mengemukakan larangan impor berbagai produk seperti gula dan daging mempengaruhi terjadinya inflasi. Harga gula misalnya, sulit dikendalikan karena pemasoknya sangat terbatas. Harga gula masih di atas Rp 5.500/kg bahkan mencapai Rp 6.500/kg. Demikian juga harga daging sapi yang membumbung hingga Rp 50.000/kg.
Lonjakan harga tersebut, ditegaskannya, karena pengaruh keterbatasan pasokan. Ia mencontohkan larangan impor daging yang diberlakukan pemerintah menyebabkan sumber impor hanya tergantung dari Selandia Baru dan Australia. Di lain pihak, harga daging di kedua negara semakin mahal karena permintaan berbagai negara juga tinggi.
Bagi Indonesia, untuk ikut bersaing mengimpornya tidak mudah, mengingat daya beli masyarakat semakin menurun. Untuk itu ia mengusulkan, pemerintah membuka kran impor daging dari negara lain yang sudah dinyatakan bebas penyakit hewan.n